Surat Tulisan Tangan Bahar bin Smith Beredar: Penjara yang Kalian Anggap Neraka, bagi Kami Surga



Habib Bahar bin Smith, tersangka kasus penganiyaan sudah hampir dua bulan ditahan di Mapolda Jabar.
Adapun Habib Bahar bin Smith ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Polda Jabar dalam kasus dugaan penganiayaan dua remaja MHU (17) dan ABJ (18). Polisi menjerat BS dengan pasal berlapis yakni pasal 170 ayat (2), pasal 351 ayat (2), pasal 333 ayat (2), dan pasal 80 UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Terbaru, ramai di media sosial, khusunya Instagram, beredar surat yang disebut-sebut ditulis sendiri oleh Habib Bahar bin Smith.
Adapun isi surat tersebut mengandung pesan bahwa Habib Bahar bin Smith tak mempermasalahkan dirinya dihukum kurungan penjara.
Berikut ini isi surat yang beredar di media sosial Instagram dengan hastag #kamibersamahabibbaharbinalibinsmith, yang banyak disebut-sebut ditulis oleh Habib Bahar bin Smith sendiri.
Jiwa kami adalah jiwa pejuang
Di manapun kami diletakan, kami tetap bertahan
Tak peduli sebesar apapun siksaan, halangan, dan rintangan
Tetap kami tak akan tunduk pada kezaliman!!!
Penjara yang kalian anggap seperti neraka
bagi kami adalah syurga.
• Kedok Maell Lee Preman Terkuat di Bumi Ngaku Pernah Bunuh Orang Terbongkar saat Polisi ini Datang
Surat yang disebut-sebut ditulis oleh Habib Bahar bin Smith (ISTIMEWA) Terkait surat yang disebut-sebut ditulis tangan oleh Habib Bahar bin Smith, tribunjabar.id mencoba mengonfirmasi kebenaran tersebut dengan menanyakan langsung pada kuasa hukum Habib Bahar bin Smith, Aziz Yanuar.
Hasilnya, Aziz Yanuar membenarkan surat tersebut merupakan tulisan tangan Habib Bahar bin Smith.

Perlu Diketahui, Mulai 7 Februari 2019 Lion Air dan WIngs Air Sesuaikan Tarif Bagasi Berbayar.

 

Lion Air (kode penerbangan JT) dan Wings Air (kode penerbangan IW) member of Lion Air Group sebagai maskapai penyedia layanan berkonsep minimum (no frills/ budget airlines) sangat fokus mengutamakan faktor keselamatan, keamanan, kenyamanan penerbangan (safety first).

Seiring perkembangan pasar penerbangan, Lion Air dan Wings Air sudah memberlakukan penerapan bagasi 0 kg (nol kilogram) serta mengenakan biaya terhadap kapasitas (berat) bagasi tercatat untuk penerbangan di Indonesia (domestik).
Sejak pemberlakuan layanan bagasi berbayar, ketepatan waktu operasional (On Time Performace/ OTP) meningkat, dari rata-rata 65 persen menjadi rata-rata 88 persen.
 Oleh karena itu sebagai langkah mempertahankan tingkat OTP, kami tetap memberlakukan kebijakan bagasi nol kilogram untuk rute domestik.
Dalam upaya memberikan pelayanan, mulai 7 Februari 2019 kami akan melakukan penyesuaian tarif bagasi berbayar.
Layanan bagasi tercatat nol kilogram merupakan kebijakan baru Lion Air dan Wings Air guna menjawab peluang dan tantangan bisnis seiring pertumbuhan tren perjalanan udara yang simpel, sesuai era kekinian atau millennials traveling.
Hadirnya opsi layanan terbaru ini, setiap pelanggan dapat melakukan traveling lebih ekonomis serta terjangkau dengan pilihan kapasitas bagasi menurut tingkat keperluan perjalanan.
Lion Air dan Wings Air menawarkan layanan kepada setiap pelanggan untuk mempersiapkan rencana perjalanan lebih awal dengan penjualan tiket berkonsep “sesuai kebutuhan pelanggan”.
Jika pelanggan akan membawa bagasi saat bepergian maka dapat membeli bagasi.
Sebaliknya, bila bepergian tanpa bagasi, maka tidak perlu membayar bagasi.

Penerimaan PPPK Dibuka 8 Februari, Persiapkan Dirimu, Ini 3 Formasi yang Diutamakan

 Penerimaan PPPK Dibuka 8 Februari, Persiapkan Dirimu, Ini 3 Formasi yang Diutamakan


Penerimaan PPPK Dibuka 8 Februari, Persiapkan Dirimu, Ini 3 Formasi yang Diutamakan
BANGKAPOS.COM - Informasi bagi para honorer yang ditunggu-tunggu akhirnya terjawab.
Pemerintah akhirnya segera membuka penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK 2019.
Penerimaan itu akan dibuka 8 Februari besok.
Namun penerimaan itu dikhususkan dari sektor pertanian.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Menpan RB Syafruddin mengungkapkan, proses penerimaan akan dilakukan pada tanggal 8 Februari 2019.
Perekrutan tenaga honorer Penyuluh Pertanian, akan dilaksanakan bersamaan dengan penerimaan tenaga honorer dari bidang pendidikan, dan bidang kesehatan.
 Sebab, ketiga sektor tersebut merupakan bidang yang tenaganya banyak dibutuhkan oleh pemerintah.
“Jadi tenaga honorer pada tiga sektor tersebut tidak perlu kuatir karena penerimaan PPPK diprioritaskan bagi tenaga honorer yang sebelumnya sudah bekerja di bidangnya  masing-masing. Penerimaan dilakukan karena pemerintah memang membutuhkan banyak tenaga pada sektor tersebut,” ujar Syafruddin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dan dikutip Tribun Timur, Selasa (5/2/2019).
Sebagai catatan, sebelumnya tenaga honorer penyuluh pertanian sempat mempertanyakan status pengangkatan mereka sebagai pegawai negeri kepada Presiden Joko Widodo ketika bertemu Tenaga Pegawai Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (TPHL-TBPP) di GOR Jatidiri, Semarang, Minggu (3/2/2019).
Presiden telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Dibuka, Beasiswa Chevening-Kominfo 2017

Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika melebarkan jaringan kerja sama demi mendukung Program Beasiswa S2 Luar Negeri Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Nota Kesepahaman tentang Beasiswa Chevening-MCIT itu ditandatangani The Foreign and Commonwealth Office United Kingdom dan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Ruang Kepala Balitbang SDM, Jakarta, Kamis (25/08/2016) lalu.
Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Sekretaris Badan Litbang SDM, Kepala Pusat Pengembangan Literasi dan Profesi SDM Komunikasi dan Kepala Pusat Pengembangan Literasi dan Profesi SDM Informatika.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Basuki Yusuf Iskandar menyampaikan apresiasi atas kesepakatan ini agar jalinan kerja sama antara Indonesia dengan Chevening tetap terjaga sehingga Indonesia dapat belajar dari negara yang memiliki teknologi lebih baik. "Nota Kesepahaman ini merupakan permulaan kerja sama antara Chevening dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kerja sama ini diharapkan dapat terus dikembangkan, tidak hanya untuk penyelenggaraan beasiswa Master degree namun juga merambah ke dual degree serta dikembangkan baik secara kuantitas maupun ruang lingkup," paparnya. 

Wakil Kepala Misi Kedutaan Inggris, Kedutaan Besar Inggris, Juliet Maric menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang dilakukan. “Kami sangat senang bekerja sama dengan Kemkominfo karena ada kesempatan bagi orang Indonesia untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi di Inggris melalui program master degree di bidang TIK,” katanya dengan bahasa Indonesia yang fasih.
Chevening merupakan program global di Inggris yang ditujukan untuk siapa saja yang memiliki kemampuan excellent yang kelak berpotensi menjadi calon pemimpin di Negara masing-masing. Sejak tahun 1983, Beasiswa Chevening telah membuka kesempatan bagi peserta dari 160 negara untuk menempuh pendidikan di seluruh universitas di Inggris.
Bagi lulusan S1 yang berminat melanjutkan pendidikan S2 di Inggris, pendaftaran Beasiswa ini dibuka sejak tanggal 8 Agustus hingga tanggal 8 November 2016. Informasi lebih rinci mengenai Beasiswa ini dapat diakses dari laman https://tpsdm.kominfo.go.id/beasiswa-ln dan pendaftaran beasiswa dilakukan secara online melalui www.chevening.org . (BLSDM)

South-South Cooperation (SSTC) Program: Indonesia dan Korea Mengundang Aparatur Pemerintah Timor Leste untuk Mengikuti Pelatihan di Bidang TIK


Sebanyak 30 orang aparatur pemerintah dari Timor Leste mengikuti program pelatihan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kementerian Komunikasi dan Informatika Cikarang. Pelatihan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia (Kementerian Komunikasi dan Informatika, LAN, dan Kementerian Sekretariat Negara) dan Pemerintah Republik Korea melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA) dalam program “IT Capacity Building Training on Government Officials”.
Para peserta dari Timor-Leste ini akan dilatih selama 5 hari penuh dan dibagi ke dalam 3 kelas pelatihan yaitu: Chief Information Officer (CIO) pada tanggal 7-11 November 2016, serta Manager-Project Management dan Operator-IT Essentials pada tanggal 31 Oktober – 4 November 2016. Pelatihan tersebut akan dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar.
Setiap kelas akan diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari 10 orang peserta dari Timor-Leste dan 20 orang peserta dari aparatur pemerintah Indonesia. Para pengajar pelatihan berasal dari berbagai sektor seperti akademisi, praktisi dan juga aparatur pemerintah Indonesia yang memiliki keahlian di bidang TIK. Pembiayaan dalam program ini berasal dari hibah Pemerintah Republik Korea melalui KOICA dalam kerangka kerja sama South-South Triangular Cooperation (SSTC) Programdan Pemerintah Republik Indonesia mendukung pelaksanaannya.
Direktur Bidang Infrastruktur dan Komunikasi – Kementerian Pekerjaan Umum, Transportasi dan Komunikasi Republik Timor-Leste, Nicolau S. Celestino, mengatakan bahwa peningkatan kompetensi SDM di bidang TIK sangat diperlukan oleh aparatur pemerintah Timor Leste untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien dengan pemanfaatan TIK di berbagai sektor. 
“Bahkan kami memiliki rencana untuk membangun ICT Development Center di Dili, sebagai pusat data dan pengembangan SDM. Saya berharap agar program ini dapat terus berkelanjutan sehingga lebih banyak aparatur pemerintah Timor-Leste yang memiliki kompetensi TIK di berbagai bidang” ujarnya.
Sementara itu Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar, menyampaikan bahwa dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan TIK bagi peserta di sektor pemerintahan serta memberikan wawasan kepada peserta tentang pentingnya peran strategis TIK ke depan.
“Peserta di program ini selain mendapatkan pengetahuan, saya harapkan juga dapat menjadi agen-agen utama dalam peran strategis dari TIK di institusinya masing-masing”, tegas Basuki.
Program pelatihan ini akan dilaksanakan di BPPTIK Kementerian Kominfo yang berlokasi di Cikarang Kabupaten Bekasi. BPPTIK adalah sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo yang bertugas melaksanakan pelatihan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. BPPTIK dibangun atas hibah Korea Selatan kepada Indonesia, dan  telah diresmikan sejak tahun 2011. .
Sejak bulan Desember 2015, BPPTIK melalui Balitbang SDM Kementerian Kominfo, telah mendapatkan Akreditasi dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai instansi pengakreditasi Lembaga Diklat Teknis di Bidang TIK. Selama ini BPPTIK telah menyelenggarakan berbagai pelatihan dan sertifikasi kompetensi di bidang TIK untuk masyarakat industri, maupun diklat teknis di bidang TIK untuk aparatur pemerintah atau ASN. Sebagai sebuah pusat pelatihan, BPPTIK memiliki fasilitas yang lengkap untuk pelaksanaan pelatihan TIK, seperti laboratorium komputer, auditorium, pusat olah raga, tempat ibadah, dan asrama peserta pelatihan.

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital: Gotong Royong Wujudkan Solusi di Era Informasi

 Potensi industri digital di Indonesia memang tidak dapat dipandang sebelah mata. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia saat ini. Kondisi itu merupakan modal besar bagi Indonesia untuk mengembangkan e-commerce dan bisnis aplikasi teknologi digital di Tanah Air. Volume bisnis e-commerce di Indonesia diprediksi akan mencapai USD 130 Miliar dengan angka pertumbuhan per tahun sekitar 50 persen.
Pemerintah Indonesia di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, bekerja untuk menciptakan peta jalan e-commerce dan ekosistem industri teknologi digital yang terus berkembang dan berkesinambungan.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah mendeklarasikan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai ‘The Digital Energy of Asia’ di Silicon Valley pertengahan Februari tahun ini. Sejalan dengan visi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama KIBAR, menginisiasi Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital dengan tujuan melahirkan perusahaan rintisan yang berkualitas dan memberikan dampak positif dengan menyelesaikan permasalahan besar di Indonesia. Gerakan ini ditargetkan dapat menciptakan 1.000 perusahaan baru dengan total valuasi bisnis senilai USD 10 miliar pada tahun 2020.
Untuk melahirkan 1.000 startup digital, strategi yang dijalankan adalah dengan mentoring dan pembinaan intensif melalui tahapan-tahapan sistematis di 10 kota yang memiliki infrastruktur serta fondasi digital yang kuat. Langkah pertama dimulai dari ignition¸ yaitu seminar untuk  menanamkan pola pikerentrepreneurship, yang menargetkan 4.000 peserta setiap tahunnya.
Kemudian, dari peserta ignition tersebut akan dijaring 2.000 peserta yang layak untuk melanjutkan ke tahap workshop untuk diberikan pembekalan keahlian yang mereka butuhkan dalam membuat sebuah startup digital. Berbekal ilmu dari workshop tersebut, 1.000 perserta akan melanjutkan ke tahaphackathon untuk menghasilkan prototipe produk dari ide solusi aplikasi.
Setelah itu, 500 peserta akan memasuki tahap bootcamp, yang merupakan sesi mentoring mendalam untuk menyiapkan strategi peluncuran produk. Terakhir, 200 peserta terpilih akan diinkubasi selama kurang lebih 3 bulan di sekitar kota per tahun, sehingga dalam 5 tahun akan tercipta 1.000 startup digital.
“Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat kaya. Jika dipadukan dengan kekuatan teknologi digital, ini adalah modal besar untuk menghasilkan inovasi dan kreativitas yang begitu unik. Mari kita berhenti bermimpi dan menolak terbuai dengan potensi. Mari kita bergerak bersama dan berkarya menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia,” jelas Chief Executive KIBARYansen Kamto.
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital ini akan dilaksanakan di 10 kota: Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Medan, Bali, Makassar, dan Pontianak. Dimasing-masing kota ini akan didirikan pusat inovasi sebagai titik kumpul komunitas teknologi, kreatif dan budaya. 

Pusat inovasi ini juga menyediakan co-working space di mana semua pelaku dan kreator lokal dapat berkolaborasi menciptakan solusi bagi kebutuhan masyarakat setempat hingga berkembang menjadi solusi nasional.
“Semua ini adalah manifestasi semangat gotong royong di era digital, di mana seluruh unsur masyarakat mulai dari pelaku startup, kreator, komunitas, akademisi, media, dan pemerintah, bergerak bersama mengembangkan ekosistem dan mendorong terciptanya generasi baru yang mumpuni di bidang teknologi digital. Mari dukung gerakan ini dengan menyebarkan semangat, informasi, sekaligus terus ikut mendorong perubahan hingga menjadikan Indonesia sebagai ‘The Digital Energy of Asia’,” tutur Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, menyimpulkan peluncuran Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital.
Tentang KIBAR : PT Kibar Kreasi Indonesia (KIBAR) bergerak untuk membangun ekosistem startup teknologi di Indonesia bersama kreator, komunitas, akademisi, media, korporasi, dan pemerintah. KIBAR membina dan mengembangkan startup teknologi melalui inisiatif-inisiatif pembangunan kapasitas, mentoring dan inkubasi di berbagai kota di Indonesia.www.kibar.id

Kemkominfo: Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan, pengguna internet di Indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia.
Pernyataan tersebut dikatakan Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Septriana Tangkary dalam sambutannya pada acara Sosialisasi Internet Cerdas, Kreatif dan Produktif (Incakap) yang mengusung tema “Membangun Budaya Internet Sehat dan Aman (INSAN) Menuju Masyarakat Cerdas, Kreatif dan Produktif” kerjasama antara Kementerian Kominfo dengan relawan teknologi informasi dan komunikasi Provinsi Lampung dan Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya di Bandar Lampung, Rabu (7/5) .
Dari jumlah pengguna internet tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun. Untuk pengguna faceboo, Indonesia di peringkat ke-4 besar dunia, kata Septriana.
Menurutnya, perkembangan teknologi saat ini bagaikan dua mata pisau yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari semua elemen.
Tidak bisa dipungkiri bahwa di balik manfaat internet, juga menimbulkan banyak mudarat dan dampak yang mengkhawatirkan, mulai dari pornografi, kasus penipuan, dan kekerasan yang semua bermula dari dunia maya, ujarnya.
Ditegaskannya, semua permasalahan tersebut, harus mendapat penanganan serius agar dampak negatif dari internet dapat diminimalkan.
Salahsatunya, pemerintah mencanangkan Program INSAN agar masyarakat mengetahui cara menggunakan internet, pemanfaatannya dan dampak yang ditimbulkan, tegasnya.
Sementara itu, Rektor IBI Darmajaya, Andi Desfiandi, mengatakan, program “Incakap” dan “INSAN” disosialiasikan untuk mengantisipasi dampak negatif internet di kalangan masyarakat, khususnya pemuda dan pelajar selaku pengguna internet tertinggi di Indonesia.
Untuk itu, Andi mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada instansi pemerintah dan stakeholder yang menjadikan IBI Darmajaya sebagai rujukan pelaksanaan sosialisasi Incakap itu.
Selama ini IBI Darmajaya sudah banyak memberikan kontribusi dalam mengenalkan teknologi informasi (IT) ke masyarakat, mulai dari pelatihan IT hingga membangun desa IT melalui program praktik kerja dan pengabdian masyarakat (PKPM), kata Andi.

Menurutnya, sebagai perguruan tinggi berbasis IT, IBI Darmajaya juga menjadi rujukan pemerintah dalam pelaksanaan dan kerjasama IT. “Di tengah perkembangan teknologi saat ini, memang dibutuhkan formula atau konsep untuk memaksimalkan penggunaan teknologi ke arah yang positif dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan. Melalui sosialisasi ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat kepada kita semua agar lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi terutama internet”, ujarnya.
Sosialisasi Incakap di aula Pascasarjana IBI Darmajaya, di Bandarlampung, ini diikuti para akademisi (dosen) se-Lampung, termasuk pelajar dan mahasiswa.
Sosialisasi dilakukan dalam bentuk diskusi panel dengan tiga nara sumber, yakni Sri Rahayu (istri Menteri Kominfo), Budi Priyono (Staf Ahli Menkominfo Bidang Politik dan Keamanan), dan Hilman Al Madani dari Yayasan Kita dan Buah Hati, dengan moderator dosen IBI Darmajaya yang juga relawan TIK Lampung, M Said Hasibuan (Ajo)