Dibuka, Beasiswa Chevening-Kominfo 2017

00.37 0 Comments

Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika melebarkan jaringan kerja sama demi mendukung Program Beasiswa S2 Luar Negeri Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Nota Kesepahaman tentang Beasiswa Chevening-MCIT itu ditandatangani The Foreign and Commonwealth Office United Kingdom dan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Ruang Kepala Balitbang SDM, Jakarta, Kamis (25/08/2016) lalu.
Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Sekretaris Badan Litbang SDM, Kepala Pusat Pengembangan Literasi dan Profesi SDM Komunikasi dan Kepala Pusat Pengembangan Literasi dan Profesi SDM Informatika.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Basuki Yusuf Iskandar menyampaikan apresiasi atas kesepakatan ini agar jalinan kerja sama antara Indonesia dengan Chevening tetap terjaga sehingga Indonesia dapat belajar dari negara yang memiliki teknologi lebih baik. "Nota Kesepahaman ini merupakan permulaan kerja sama antara Chevening dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kerja sama ini diharapkan dapat terus dikembangkan, tidak hanya untuk penyelenggaraan beasiswa Master degree namun juga merambah ke dual degree serta dikembangkan baik secara kuantitas maupun ruang lingkup," paparnya. 

Wakil Kepala Misi Kedutaan Inggris, Kedutaan Besar Inggris, Juliet Maric menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang dilakukan. “Kami sangat senang bekerja sama dengan Kemkominfo karena ada kesempatan bagi orang Indonesia untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi di Inggris melalui program master degree di bidang TIK,” katanya dengan bahasa Indonesia yang fasih.
Chevening merupakan program global di Inggris yang ditujukan untuk siapa saja yang memiliki kemampuan excellent yang kelak berpotensi menjadi calon pemimpin di Negara masing-masing. Sejak tahun 1983, Beasiswa Chevening telah membuka kesempatan bagi peserta dari 160 negara untuk menempuh pendidikan di seluruh universitas di Inggris.
Bagi lulusan S1 yang berminat melanjutkan pendidikan S2 di Inggris, pendaftaran Beasiswa ini dibuka sejak tanggal 8 Agustus hingga tanggal 8 November 2016. Informasi lebih rinci mengenai Beasiswa ini dapat diakses dari laman https://tpsdm.kominfo.go.id/beasiswa-ln dan pendaftaran beasiswa dilakukan secara online melalui www.chevening.org . (BLSDM)

0 komentar:

South-South Cooperation (SSTC) Program: Indonesia dan Korea Mengundang Aparatur Pemerintah Timor Leste untuk Mengikuti Pelatihan di Bidang TIK

00.32 0 Comments


Sebanyak 30 orang aparatur pemerintah dari Timor Leste mengikuti program pelatihan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kementerian Komunikasi dan Informatika Cikarang. Pelatihan ini merupakan bagian dari kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia (Kementerian Komunikasi dan Informatika, LAN, dan Kementerian Sekretariat Negara) dan Pemerintah Republik Korea melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA) dalam program “IT Capacity Building Training on Government Officials”.
Para peserta dari Timor-Leste ini akan dilatih selama 5 hari penuh dan dibagi ke dalam 3 kelas pelatihan yaitu: Chief Information Officer (CIO) pada tanggal 7-11 November 2016, serta Manager-Project Management dan Operator-IT Essentials pada tanggal 31 Oktober – 4 November 2016. Pelatihan tersebut akan dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar.
Setiap kelas akan diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari 10 orang peserta dari Timor-Leste dan 20 orang peserta dari aparatur pemerintah Indonesia. Para pengajar pelatihan berasal dari berbagai sektor seperti akademisi, praktisi dan juga aparatur pemerintah Indonesia yang memiliki keahlian di bidang TIK. Pembiayaan dalam program ini berasal dari hibah Pemerintah Republik Korea melalui KOICA dalam kerangka kerja sama South-South Triangular Cooperation (SSTC) Programdan Pemerintah Republik Indonesia mendukung pelaksanaannya.
Direktur Bidang Infrastruktur dan Komunikasi – Kementerian Pekerjaan Umum, Transportasi dan Komunikasi Republik Timor-Leste, Nicolau S. Celestino, mengatakan bahwa peningkatan kompetensi SDM di bidang TIK sangat diperlukan oleh aparatur pemerintah Timor Leste untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien dengan pemanfaatan TIK di berbagai sektor. 
“Bahkan kami memiliki rencana untuk membangun ICT Development Center di Dili, sebagai pusat data dan pengembangan SDM. Saya berharap agar program ini dapat terus berkelanjutan sehingga lebih banyak aparatur pemerintah Timor-Leste yang memiliki kompetensi TIK di berbagai bidang” ujarnya.
Sementara itu Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar, menyampaikan bahwa dengan program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan TIK bagi peserta di sektor pemerintahan serta memberikan wawasan kepada peserta tentang pentingnya peran strategis TIK ke depan.
“Peserta di program ini selain mendapatkan pengetahuan, saya harapkan juga dapat menjadi agen-agen utama dalam peran strategis dari TIK di institusinya masing-masing”, tegas Basuki.
Program pelatihan ini akan dilaksanakan di BPPTIK Kementerian Kominfo yang berlokasi di Cikarang Kabupaten Bekasi. BPPTIK adalah sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo yang bertugas melaksanakan pelatihan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. BPPTIK dibangun atas hibah Korea Selatan kepada Indonesia, dan  telah diresmikan sejak tahun 2011. .
Sejak bulan Desember 2015, BPPTIK melalui Balitbang SDM Kementerian Kominfo, telah mendapatkan Akreditasi dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) sebagai instansi pengakreditasi Lembaga Diklat Teknis di Bidang TIK. Selama ini BPPTIK telah menyelenggarakan berbagai pelatihan dan sertifikasi kompetensi di bidang TIK untuk masyarakat industri, maupun diklat teknis di bidang TIK untuk aparatur pemerintah atau ASN. Sebagai sebuah pusat pelatihan, BPPTIK memiliki fasilitas yang lengkap untuk pelaksanaan pelatihan TIK, seperti laboratorium komputer, auditorium, pusat olah raga, tempat ibadah, dan asrama peserta pelatihan.

0 komentar:

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital: Gotong Royong Wujudkan Solusi di Era Informasi

00.16 0 Comments

 Potensi industri digital di Indonesia memang tidak dapat dipandang sebelah mata. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia saat ini. Kondisi itu merupakan modal besar bagi Indonesia untuk mengembangkan e-commerce dan bisnis aplikasi teknologi digital di Tanah Air. Volume bisnis e-commerce di Indonesia diprediksi akan mencapai USD 130 Miliar dengan angka pertumbuhan per tahun sekitar 50 persen.
Pemerintah Indonesia di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, bekerja untuk menciptakan peta jalan e-commerce dan ekosistem industri teknologi digital yang terus berkembang dan berkesinambungan.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah mendeklarasikan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai ‘The Digital Energy of Asia’ di Silicon Valley pertengahan Februari tahun ini. Sejalan dengan visi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama KIBAR, menginisiasi Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital dengan tujuan melahirkan perusahaan rintisan yang berkualitas dan memberikan dampak positif dengan menyelesaikan permasalahan besar di Indonesia. Gerakan ini ditargetkan dapat menciptakan 1.000 perusahaan baru dengan total valuasi bisnis senilai USD 10 miliar pada tahun 2020.
Untuk melahirkan 1.000 startup digital, strategi yang dijalankan adalah dengan mentoring dan pembinaan intensif melalui tahapan-tahapan sistematis di 10 kota yang memiliki infrastruktur serta fondasi digital yang kuat. Langkah pertama dimulai dari ignition¸ yaitu seminar untuk  menanamkan pola pikerentrepreneurship, yang menargetkan 4.000 peserta setiap tahunnya.
Kemudian, dari peserta ignition tersebut akan dijaring 2.000 peserta yang layak untuk melanjutkan ke tahap workshop untuk diberikan pembekalan keahlian yang mereka butuhkan dalam membuat sebuah startup digital. Berbekal ilmu dari workshop tersebut, 1.000 perserta akan melanjutkan ke tahaphackathon untuk menghasilkan prototipe produk dari ide solusi aplikasi.
Setelah itu, 500 peserta akan memasuki tahap bootcamp, yang merupakan sesi mentoring mendalam untuk menyiapkan strategi peluncuran produk. Terakhir, 200 peserta terpilih akan diinkubasi selama kurang lebih 3 bulan di sekitar kota per tahun, sehingga dalam 5 tahun akan tercipta 1.000 startup digital.
“Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat kaya. Jika dipadukan dengan kekuatan teknologi digital, ini adalah modal besar untuk menghasilkan inovasi dan kreativitas yang begitu unik. Mari kita berhenti bermimpi dan menolak terbuai dengan potensi. Mari kita bergerak bersama dan berkarya menciptakan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan dunia,” jelas Chief Executive KIBARYansen Kamto.
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital ini akan dilaksanakan di 10 kota: Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Medan, Bali, Makassar, dan Pontianak. Dimasing-masing kota ini akan didirikan pusat inovasi sebagai titik kumpul komunitas teknologi, kreatif dan budaya. 

Pusat inovasi ini juga menyediakan co-working space di mana semua pelaku dan kreator lokal dapat berkolaborasi menciptakan solusi bagi kebutuhan masyarakat setempat hingga berkembang menjadi solusi nasional.
“Semua ini adalah manifestasi semangat gotong royong di era digital, di mana seluruh unsur masyarakat mulai dari pelaku startup, kreator, komunitas, akademisi, media, dan pemerintah, bergerak bersama mengembangkan ekosistem dan mendorong terciptanya generasi baru yang mumpuni di bidang teknologi digital. Mari dukung gerakan ini dengan menyebarkan semangat, informasi, sekaligus terus ikut mendorong perubahan hingga menjadikan Indonesia sebagai ‘The Digital Energy of Asia’,” tutur Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika, menyimpulkan peluncuran Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital.
Tentang KIBAR : PT Kibar Kreasi Indonesia (KIBAR) bergerak untuk membangun ekosistem startup teknologi di Indonesia bersama kreator, komunitas, akademisi, media, korporasi, dan pemerintah. KIBAR membina dan mengembangkan startup teknologi melalui inisiatif-inisiatif pembangunan kapasitas, mentoring dan inkubasi di berbagai kota di Indonesia.www.kibar.id

0 komentar:

Kemkominfo: Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta

00.09 0 Comments

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan, pengguna internet di Indonesia hingga saat ini telah mencapai 82 juta orang. Dengan capaian tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-8 di dunia.
Pernyataan tersebut dikatakan Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Septriana Tangkary dalam sambutannya pada acara Sosialisasi Internet Cerdas, Kreatif dan Produktif (Incakap) yang mengusung tema “Membangun Budaya Internet Sehat dan Aman (INSAN) Menuju Masyarakat Cerdas, Kreatif dan Produktif” kerjasama antara Kementerian Kominfo dengan relawan teknologi informasi dan komunikasi Provinsi Lampung dan Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya di Bandar Lampung, Rabu (7/5) .
Dari jumlah pengguna internet tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun. Untuk pengguna faceboo, Indonesia di peringkat ke-4 besar dunia, kata Septriana.
Menurutnya, perkembangan teknologi saat ini bagaikan dua mata pisau yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari semua elemen.
Tidak bisa dipungkiri bahwa di balik manfaat internet, juga menimbulkan banyak mudarat dan dampak yang mengkhawatirkan, mulai dari pornografi, kasus penipuan, dan kekerasan yang semua bermula dari dunia maya, ujarnya.
Ditegaskannya, semua permasalahan tersebut, harus mendapat penanganan serius agar dampak negatif dari internet dapat diminimalkan.
Salahsatunya, pemerintah mencanangkan Program INSAN agar masyarakat mengetahui cara menggunakan internet, pemanfaatannya dan dampak yang ditimbulkan, tegasnya.
Sementara itu, Rektor IBI Darmajaya, Andi Desfiandi, mengatakan, program “Incakap” dan “INSAN” disosialiasikan untuk mengantisipasi dampak negatif internet di kalangan masyarakat, khususnya pemuda dan pelajar selaku pengguna internet tertinggi di Indonesia.
Untuk itu, Andi mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada instansi pemerintah dan stakeholder yang menjadikan IBI Darmajaya sebagai rujukan pelaksanaan sosialisasi Incakap itu.
Selama ini IBI Darmajaya sudah banyak memberikan kontribusi dalam mengenalkan teknologi informasi (IT) ke masyarakat, mulai dari pelatihan IT hingga membangun desa IT melalui program praktik kerja dan pengabdian masyarakat (PKPM), kata Andi.

Menurutnya, sebagai perguruan tinggi berbasis IT, IBI Darmajaya juga menjadi rujukan pemerintah dalam pelaksanaan dan kerjasama IT. “Di tengah perkembangan teknologi saat ini, memang dibutuhkan formula atau konsep untuk memaksimalkan penggunaan teknologi ke arah yang positif dan meminimalkan dampak negatif yang ditimbulkan. Melalui sosialisasi ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat kepada kita semua agar lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi informasi terutama internet”, ujarnya.
Sosialisasi Incakap di aula Pascasarjana IBI Darmajaya, di Bandarlampung, ini diikuti para akademisi (dosen) se-Lampung, termasuk pelajar dan mahasiswa.
Sosialisasi dilakukan dalam bentuk diskusi panel dengan tiga nara sumber, yakni Sri Rahayu (istri Menteri Kominfo), Budi Priyono (Staf Ahli Menkominfo Bidang Politik dan Keamanan), dan Hilman Al Madani dari Yayasan Kita dan Buah Hati, dengan moderator dosen IBI Darmajaya yang juga relawan TIK Lampung, M Said Hasibuan (Ajo)

0 komentar:

Pelatihan Massal UMKM Go Digital Yogyakarta

00.06 0 Comments

Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Program Satu Juta Nama Domain memfasilitasi usaha kecil menengah dan mikro (UMKM) untuk meningkatkan jangkauan bisnis melalui pemanfaatan teknologi internet. Bisnis online, diakui telah menjadi trend dan memiliki potensi ekonomi besar dari aspek pasar. “Kalau UMKM kita tidak memasuki bisnis online sejak dini, maka dalam jangka waktu dua tahun bisnis UMKM kurang populer. Karena tren ke depan transaksi online akan semakin marak dan produk luar negeri bisa lebih popular. Jika UMKM tidak bersiap dari sekarang untuk Go Digital maka akan tertinggal,” ungkap Direktur e-Business Ditjen Aplikasi Informatika Azhar Hasyim dalam Pelatihan Manajemen Website Program Satu Juta Nama Domain di Hotel Sahid Raya Yogyakarta, Senin (7/11/2016).
Azhar menjelaskan bisnis online merupakan bisnis kepercayaan. Menurutnya, masyarakat bisa menjadi ragu belanja online karena kurang dipercaya. “Dengan memiliki nama domain, maka website tersebut akan meningkatkan kepercayaan bagi pembeli. Oleh karena itu, pemerintah memberikan nama domain Indonesia yaitu .id. Jika ada penipuan pasti akan ditemukan karena alamatnya jelas, sehingga bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kepercayaan,” tambah Azhar.

Program Satu Juta Nama Domain ditujukan untuk mendorong UMKM, sekolah, pesantren serta komunitas memanfaatkan domain dan webhosting Indonesia. Program itu memberikan insentif sewa hosting dan domain secara gratis selama 1 tahun. Selain untuk meningkatkan kehadiran UMKM dan komunitas dalam dunia online, program itu juga bertujuan meningkatkan konten positif dan produktif dalam internet dengan menggunakan server dalam negeri.
Wakil Pimpinan BRI Wilayah Yogyakarta, Agung Yugopratmo meyakini Program Satu Juta Nama Domain ini sangat bermanfaat bagi UKM, khususnya yang  menjadi nasabah BRI. "Kita harus mengubah paradigma dan mindset bahwa saat ini bisnis tidak hanya offline. Bisnis online adalah bisnis kepercayaan dan bukan hal yang sulit untuk dilakukan," jelasnya.
Diharapkan melalui Pelatihan Manajemen Website Program Satu Juta Nama Domain ini para pemilik UKM yang menjadi nasabah BRI mampu membuat website yang mampu menarik pembeli dan ke depan bisa bersaing dengan negara lain dalam pengembangan e-commerce Indonesia.(VE)

0 komentar:

Megawati: Boleh Demo, Tapi Tidak Bikin Onar

11.12 0 Comments



Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan, demo yang dilakukan ormas Islam pada 4 November merupakan hak politik seseorang untuk menyampaikan pendapat. Namun, demo seharusnya tidak mengandung kekerasan.
"Katanya tanggal 4 mau ada demo besar-besaran. Kalau urusan demo sebenarnya sejak zaman reformasi diizinkan sudah merupakan hak politik bagi mereka yang ingin menyampaikan aspirasi. Persoalannya demo seperti apa yang akan dilakukan," kata Megawati dalam acara 'Pelatihan Mubaligh Kebangsaan' di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016).

Presiden RI ke-5 ini mengatakan tidak habis pikir kalau demo 4 November 2016 terkait dugaan penistaan agama Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melakukan kekerasan. Sebab, menunjukkan bukan Indonesia yang damai seperti yang diajarkan oleh ayahnya, Presiden pertama RI Sukarno.
"Dari dua organisasi besar Indonesia mengakui itu bahwa Islam datang dengan kedamaian, dengan sukacita," kata dia.
Mega berharap, demo 4 November berlangsung damai dan tidak ada yang memasukkan orang yang akan bertindak kekerasan.
"Ini pemerintah Republik Indonesia tidak bisa diinjak-injak begitu saja. Boleh kalau demo, damai tapi tidak bikin keonaran," Megawati menandaskan.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengimbau jajarannya untuk mengamankan demonstrasi besar-besaran pada Jumat 4 November 2016. Tito melarang personelnnya menggunakan senjata api dalam pengawalan demonstrasi itu.
"Instruksi saya untuk pasukan yang berhadapan dengan demonstran enggak boleh bawa senjata, apalagi peluru tajam. Ada tim dipersiapkan khusus untuk menghadapi situasi bila terjadi kontigensi. Penggunaan kekerasan dengan peluru tajam harus dibatasi hanya perintah tertentu aja. Enggak boleh main sendiri," kata Tito usai apel pasukan di lapangan Markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (31/10/2016).
Polri juga menyatakan ada penambahan Brimob dan aparat dalam pengamanan demo 4 November 2016. Kabag Penum Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, pengamanan akan dipimpin oleh Polda Metro Jaya.

0 komentar:

Di Sini Jokowi Berada Saat Demonstran Riuh Dekat Istana

10.59 0 Comments


Di tengah riuhnya suara lantang demonstran menyampaikan aspirasi mereka di jantung Ibu Kota, Presiden Joko Widodo memilih blusukan ke Bandara Soekarno-Hatta. Jokowi menyambangi bandara untuk melihat langsung perkembangan pembangunan kereta bandara.
Jokowi senang melihat perkembangan kereta bandara. Dia yakin kereta sudah bisa dioperasikan pada Juli 2017.

Progres dari kota menuju bandara akan tepat waktulah selesainya, sesuai dengan apa yang saya sampaikan pada awal 2015 lalu, selesai bulan 6 (Juni) bulan 7 (Juli) 2017," kata Jokowi di lokasi, Jumat (4/11/2016).
Jokowi memang tidak menutup mata dengan masalah yang dihadapi dalam pembangunan itu. Termasuk lahan 800 meter yang belum bisa dibebaskan.
Namun, Jokowi yakin pembebasan lahan juga akan selesai pada Desember 2016, sehingga seluruh pengerjaan bisa selesai tepat waktu. "Sudah semuanya, sudah rampung. Yang belum rampung yang di sini aja 800 meter itu pun Desember kita harapkan selesai," imbuh dia.
Setelah jalur Bandara-Kota selesai dibangun, jalur kereta akan dilanjutkan ke setiap terminal, sehingga semua terhubung dan bisa beroperasi pada 2017.

"Nantinya kurang lebih 30 persen arus dari kota menuju bandara dari bandara menuju ke kita bisa diangkut dengan kereta. Kita akan mengurangi kemacetan ini," ucap Presiden Jokowi.
Blusukannya hari ini memperlihatkan Presiden Jokowi tidak terpengaruh dengan situasi di sekitar Istana Merdeka. Puluhan ribu massa dari berbagai ormas keagamaan saat ini berunjuk rasa terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubenur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

0 komentar:

Jokowi: Kerusuhan Demo 4 November Ditunggangi Aktor Politik

10.49 0 Comments


Presiden Joko Widodo menyesalkan kerusuhan yang terjadi dalam demonstrasi 4 November. Jokowi menyatakan kerusuhan ditunggangi aktor politik.

"Kita menyesalkan kejadian ba'da Isya yang seharusnya sudah bubar tetapi menjadi rusuh. Dan ini kita lihat telah ditunggangi aktor politik," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (5/11/2016) dini hari
Jokowi mengapresiasi demonstrrasi yang berjalan sejak pagi hingga magrib berjalan dengan damai dan tertib.


–– ADVERTISEMENT ––

"Sebagai negara demokrasi, kita menghargai proses penyampaian unjuk rasa yang dilakukan hari ini dengan cara yang tertib dan damai," kata Jokowi.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden setelah melakukan rapat terbatas dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menag Lukman Hakim Saifudin, dan Menkopolhukam Wiranto.

0 komentar:

Perkembangan Teknologi Di Indonesia

10.47 0 Comments




Pada saat ini, kita hidup di zaman globalisasi atau bisa juga disebut zaman modernisasi. Modernisasi sendiri dalam ilmu sosial merujuk pada bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih baik. Modernisasi mencakup banyak bidang, contohnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Di zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang. Dari orang tua hingga anak muda, para ahli hingga orang awam pun menggunakan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya. 



Para petani yang bekerja di ladang juga menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil panennya, contohnya adalah penggunaan traktor mesin yang lebih cepat dan efisien jika dibandingkan dengan bajak yang ditarik oleh seekor kerbau. Kebutuhan manusia akan teknologi juga didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang dan semakin mendunia. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi dan penemuan yang sederhana hingga sangat rumit. Bahkan, kurang dari 10 tahun terakhir, teknologi handphone yang awalnya hanya sebuah alat komunikasi nirkabel berkembang menjadi alat komunikasi yang dapat mengambil foto, merekam video, mendengarkan musik, dan mengakses internet dalam hitungan detik. Perkembangan teknologi saat ini merupakan dasar untuk mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemajuan suatu negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan manusia.



Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang hidup dalam lingkungan global, maka mau tidak mau juga harus terlibat dalam maju mundurnya penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan, khususnya untuk kepentingan bangsa sendiri. Sebagai negara yang masih berkembang, Indonesia dianggap belum terlalu maju dalam penguasaan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut mantan Menteri dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, kemajuan teknologi di Indonesia masih rendah. 



Ada beberapa indikator yang membuktikan rendahnya tingkat teknologi di Indonesia, seperti kurangnya kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor industri, sinergi kebijakan masih lemah, dan sedikitnya jumlah ilmuwan di Indonesia. Berdasarkan data United Nation for Development Program (UNDP) pada tahun 2013, indeks pencapaian teknologi Indonesia berada pada urutan ke-60 dari 72 negara. Ukurannya berdasarkan kepada penciptaan teknologi yang dilihat dari perolehan hak paten dan royalti atas karya dan penemuan teknologi, difusi inovasi teknologi mutakhir yng diukur dari jumlah pengguna internet dan besaran sumbangan ekspor teknologi terhadap barang ekspor, difusi inovasi teknologi lama yang dilihat dari jumlah pengguna telepon dan pemakai listrik, tingkat pendidikan penduduk berdasarkan rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas, dan angka partisipasi kasr penduduk yang menempuh pendidikan tinggi di bidang iptek. Rendahnya kemajuan teknologi di Indonesia terlihat di Indonesia terlihat dari minimnya anggaran pemerintah untuk riset. Walaupun pada tahun 2010 pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana sejumlah 1,9 triliun rupiah (sekitar $205 juta) untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata dana ini hanya 0,85 dari pendapatan domestik bruto (PDB) per tahun. 



Jika dibandingkan dengan dana riset di Cina yang berjumlah 2%, Jepang yang berjumlah 3,4%, dan Korea Selatan 4,04% dari PDB, maka bisa disimpulkan bahwa Indonesia cukup tertinggal jauh. Selain itu, kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang sektor produksi di Indonesia juga masih rendah. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya efisiensi, rendahnya produktivitas, dan minimnya kandungan teknologi dalam barang ekspor. Ekspor produk manufaktur didominasi oleh produk dengan teknologi rendah sebanyak 60%. Berdasarkan beberapa fakta yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia masih sangat rendah bahkan bisa dibilang tertinggal jika dibandingkan negara-negara lain. Hendaknya, kita terus meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan negara kita.


0 komentar: